Senin, 08 September 2008

TIGA PANGGILAN ALLAH KEPADA KITA

Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup.
Renung-renungkan dan selamat beramal..

'Panggilan pertama adalah* **Azan*'

'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas
terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.
Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.
Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap
kita. Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena
malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih
memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan
Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat
nanti'.

Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/ Haji*

Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan
panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' .
Hamba yang satu mendapatkan
kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.
Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang,
yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi,
ada yang memang merencanakan dan terkabul.
Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan
'Labaik Hajjan /Labaik Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab
panggilan Allah yang ke dua.

Panggilan ke-3', adalah* KEMATIAN*.

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.
Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung,
dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan
gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu ,
manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. .Jawablah 3 panggilan Allah dengan
hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... ......Insya Allah syurga adalah
balasannya.. ...'

Kamis, 04 September 2008

Balaslah keburukan dengan kebaikan

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain”.

Sudah kita sadari bahwa manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial yang tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Tentu ketika kita berhubungan dengan orang lain, akan kita dapatkan orang dengan berbagai macam karakter. Kita harus bisa memahami setiap karakter orang lain.

Ada karakter orang yang senang diperhatikan, ada karakter orang yang cuek, ada karakter orang yang gampang emosi. Bahkan ada karakter orang yang sama sekali tidak melihat kebaikan orang lain. Wajar apabila orang akan baik kepada kita ketika kita berbuat baik kepada mereka. Tetapi sungguh mulia apabila kita dapat berbuat baik kepada orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Karena inilah sebenarnya hakekat ujian kebaikan diri kita.

Ada sebuah Renungan (dari milist sebelah) yang dapat kita jadikan sebagai contoh :

“Socrates (469—399 SM) seorang filosofis Yunani kuno, juga merupakan salah satu pendiri Filsafat Barat.
Pandangan Socrates sangat mempengaruhi Plato (salah seorang murid Socrates) dan Aristoteles (murid Plato). Keduanya merupakan ilmuwan dan filosofis Barat yang terkemuka sepanjang jaman.
Suatu hari Socrates hendak menyeberangi sebuah sungai. Karena kurang hati-hati, ia terperosok ke dalam kubangan yang dalam. Ia tidak bisa berenang dan terpaksa hanya meronta-ronta sekuat tenaga di dalam air sambil berteriak minta tolong.
Saat itu, ada seseorang yang sedang memancing di tepi sungai. Mendengar suara teriakan Socrates, bukannya mengulurkan tangan untuk menolong, sebaliknya malah menyimpan kail, lalu berdiri dan pergi.
Beruntung murid-murid Socrates datang tepat pada waktunya dan berhasil me-nyelamatkan jiwa sang Guru.
Seketika itu juga murid – muridnya mengganti pakaian Socrates yang basah, dan serempak mengutuk si pemancing sebagai orang yang bermoral rendah, tidak mau menolong orang yang sedang dalam bahaya.
Tak lama berselang, pemancing itu ketika hendak menyeberang sungai, karena kurang hati-hati juga terperosok ke dalam kubangan air yang dalam. Ternyata orang itu juga sama sekali tidak bisa berenang, dan hanya bisa berteriak meminta tolong sambil meronta- ronta sekuat tenaga.
Sungguh kebetulan, Socrates bersama dengan murid-muridnya sedang berjalan di tepi sungai dan mendengar suara teriakan minta tolong si pemancing tersebut. Mereka pun bergegas berlari mendekat, dan dengan menggunakan sebatang bambu yang panjang mereka menolongnya.
Setelah mengetahui wajah orang yang mereka tolong, para murid Socrates merasa sangat menyesal dan berkata, ”Jika tahu yang jatuh ke dalam sungai itu adalah orang itu, bagaimana pun juga kami tidak akan menolong dia!”
Socrates membantu menggantikan pakaian orang tersebut yang telah basah, lalu dengan tenang Socrates berkata, ”Tidak. Kalian justru harus menolong dia! Inilah perbedaan antara dia dan kalian semua.””

Semoga kita dapat berusaha menjadi orang-orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya berbuat baik kepada orang yang sudah berbuat baik kepada kita, tetapi dapat memberikan kebaikan pula kepada orang yang sudah berbuat jahat kepada kita.

Rabu, 03 September 2008

Sajak bagus menyambut bulan ramadhan

Naik sampan ke pulau kalimantan
(Lama dech..)

Sampan di dayung pelan-pelan
(Capek dech..)

Bulan ramadhan sudah datang
(Seneng dech..)

Semua salah mohon dimaafkan
(OK dech..)


Ingin sukses CPNS 2008?? Klik disini

 

HUT Karanganyar ke 98 tahun 2015

HUT Karanganyar ke 98 tahun 2015
HUT Karanganyar ke 98 tahun 2015